biru

Minggu, 04 November 2012

HUJAN!

                      aku bukan membenci hujan, hanya saja aku membenci kenangan manis bersama hujan. rintik dan derasnya air hujan selalu mengingatkanku pada kenangan itu, kenangan bersama dirimu. dulu saat semua kenangan itu ku jalin bersama dirimu semua manis, terasa sangat indah.

                       kamu tahu? kehadiranmu membuat hidupku lebih berwarna, kehadiranmu membuatku lebih baik dan membuat hidupku lebih indah. mana kamu yang dulu kamu bersama ragamu bukan kenanganmu.

                      kini ragamu hanya ada dalam hatiku. dalam ingatanku biarkanlah aku yang tau semua ini. tak akan kuceritakan pada siapapun, hanya aku dan kamu yang tahu dan mengerti

esok kamu akan menjemputku, aku tak sabar menghadapi hari esok bersama dirimu, bersama kenangan baru yang akan kita lewati bersama.

                  "sudah siap?" motorpun segera melaju. menuju tempat yang kamu janjikan kemarin.. yaa aku memang sudah tau pasti kamu akan mengajakku ke tempat buku yang menyediakan banyak novel, kesukaanku membaca novel membuatku ingin mengoleksi novel apapun.

                  setelah selesai membeli novel, karena kita lapar kita mampir ke sebuah restoran favorit kita. setelah makan kita pulang.. dan ahh sial di jalan kita terjebak hujan. kita berhenti di sebuah halte. di sana kita mengobrol dan bercanda sambil menunggu hujan reda. setelah reda kita melanjutkan kembali menuju rumahku. setelah sampai mamahku menghampiriku, "eh mamah kenalin ini ridho." mamah hanya tersenyum, lalu masuk ke rumah, aku tidak memperdulikan mamah ku kira mamah hanya sedang tidak enak badan.

               ridho langsung berpamitan kepada ku dan segera membunyikan motornya.akupun langsung masuk kedalam rumah.mamah menanyakan apa yang terjadi denganku hari ini.aku hanya diam karena aku merasa tidak ada hal yang aneh dengan tingkahku hari ini.

             esoknya aku pergi kesekolah di jemput ridho. ridho tidak mengatakan sesuatu padaku pagi hari ini. tampaknya ridho sedang tidak enak badan , muka ridho pucat dan badan ridho dingin. aku bertanya "kamu kenapa? kamu sakit?" ridho tidak menjawab pertanyaan ku pandangan ridho lurus memperhatikan jalan.

              pagi itu hujan deras sekali,ridho memutuskan untuk memelankan motornya. ya akhirnya ak sampai di sekolah "thanks ya ridho" ridho hanya tersenyum lalu berkata : maaf mulai besok aku tidak akan menjemputmu lagi" loh kenapa? ridho hanya tersenyum dan langsung membunyikan motornya. "jgeeeerrrrr" aku menoleh " astagaridho" badanku lemas dan tak tahu harus berbuat apa aku menghampiri ridho " rin jika aku mati dan kamu rindu padaku suatu hari nanti lihatlah hujan dan kau akan melihatku bersama rintikan rintikan hujan itu.

       Rin, arin bangun...! mamah, aku mimpiin ridho lagi mah, tenang rin mungkin ridho minta kamu mengunjungi makamnya.

        akupun pergi mengunjungi makam ridho bersama mamah..ridho, aku disini selalu mencintaimu, merindukanmu,mengenangmu dalam setiap tetesan hujan..yang selalu turun bersama kenangan kita...ridho,karena sekeras apapun aku berpikir tentang dirimu hanya ada satu hal yang bisa ku pahami bahwa kaulah hal terindah yang pernah kumiliki dalam hidup ini.

TAMAT