Tidur
merupakan hal yang bersifat individual, kebutuhan tidur yang berkualitas tiap
orang berbeda-beda. Rata – rata kebutuhan tidur orang dewasa antara 5- 8 jam
perhari. Sedangkan pada anak-anak lebih lama lagi dan pada orang tua biasanya
makin pendek. Salah satu ciri yang menandakan bahwa tidur yang kita alami
adalah tidur yang berkualitas adalah rasa segar di pagi hari dan tidak mengantuk
pada siang hari. Tidur terutama malam hari sangat penting untuk kesehatan tubuh
dan tidak dapat digantikan oleh tidur pada waktu lain. Karena pada tidur malam
hari metabolisme otak dapat diperbaiki, sel saraf teraktifasi sehingga
meningkatkan daya ingat dan juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Insomnia
atau susah tidur adalah keluhan atas berkurangnya waktu tidur dengan
gejala-gejala kesulitan untuk tidur, terjaga dari tidur berulang kali dengan
kesulitan tidur kembali, terjaga dari tidur terlalu dini atau tidur yang tidak
menyegarkan sehingga penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun.
Saat sebagian besar orang tidur terlelap untuk beristirahat setelah seharian
beraktifitas, penderita insomnia tetap terjaga sepanjang malam. Akibatnya
sangat menganggu saat beraktifitas dan merasakan kelelahan di keesokan harinya.
Insomnia
menyebabkan kurang maksimalnya pemanfaat waktu sepanjang hari sehingga
menyebabkan turunnya produktivitas dan kualitas hidup, meningkatnya tingkat
absensi di perkerjaan, kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan gangguan fisik
dan psikiatri seperti gangguan emosional, kecemasan, kegelisahan, depresi atau
ketakutan.
Insomnia
sering dialami baik pada usia muda maupun usia lanjut. Namun dengan
bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang. Perubahan ini, walaupun
normal, sering membuat orang tua berfikir bahwa mereka tidak cukup tidur. Pola
terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa
orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit
untuk tertidur kembali.
Banyak penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang untuk bisa beristirahat. Semua obat penenang
memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan
bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut. Akibat insomnia, banyak
orang yang stres dan tanpa disadari bisa menyebabkan kematian